Mikhail Timofeevich Kalashnikov (bahasa Rusia: Михаи́л Тимофе́евич Кала́шников, Mihail Timofeevič Kalašnikov) (lahir di Kuriya, Altai Krai, USSR, 10 November 1919; umur 91 tahun) adalah perancang senjata Rusia yang ternama. Ia anak bungsu dari 17 bersaudara. Sejak kecil, keinginan besarnya untuk belajar sudah mulai tampak. Demikian pula kreativitasnya. Ia juga terhitung anak yang senang membuat sesuatu dengan tangannya sendiri.
Walaupun terhitung pandai, Kalashnikov tidak sempat menyelesaikan sekolahnya sampai ayahnya wafat. Ia terpaksa meninggalkan bangku Sekolah Menengah Atas di tengah jalan karena ibunya tidak mampu membiayai sekolahnya. Keadaanpun memaksa dia ikut bekerja di sebuah bengkel kereta api Turkestan-Siberia. Di sinilah dia mempelajari teknik mekanik lalu menjadi sekertaris teknisi.
Pada tahun 1942, tentara Merah mendirikan proyek untuk menciptakan senapan mesin yang ringan dan mudah dioperasikan. Dalam proyek ini terdapat tenaga perancang ternama yakni G.S. Shpagin, V.A. Degtyarev dan Kalashnikov serta Aleksei Ivanovich Sudayev. Namun pada pertandingan perancangan senapan mesin/senapan otomatis ini ternyata dimenangkan Aleksei Ivanovich Sudayev dengan model PPS-43.
Meski kalah, tetapi rancangan Kalashnikov diperhatikan oleh Jendral Anatoly Arkadaevich Blagonravov, pemegang kunci dalam program persenjataan Uni Soviet dan komisaris pada "Artilleriskoi Akademi RKKA im Dzerzhinskogo".
Pada tahun 1947, dia merancang AK-47. Dan berkat keuletannya pada tahun 1948, Kolodel Teknik Vladimir Sergeyevich, memberi selamat kepada Kalashnikov karena rancangannya berupa "Avtomat Kalashnikova" diterima menjadi senapan standar, dan pada tahun 1949, senapan serbu AK-47 (Avtomat Kalashnikova Obrazetsa) berkaliber 7,62 mm ini mulai secara luas dipakai oleh Tentara Merah. Senjata ini diproduksi secara massal antara 1948-1951, model berikutnya antara 1952-1954, lalu diterbitkan lagi model ketiga yang tetap dinamai AK-47 dan pada tahun 1959 diperkenalkan model AKM.
Senapan ini begitu populer di dunia karena mudah dioperasikan di berbagai medan tempur. Bahkan popularitas senapan rancangannya menjadi simbol-simbol perjuangan kaum antikemapanan, gerilyawan hingga bendera nasional seperti halnya bendera negara Mozambik, bendera Hizbullah, hingga korps Garda Revolusioner Islam Iran, meski Iran lebih banyak mengadopsi senapan buatan barat seperti Gewehr G-3. Kalashnikov sendiri mengatakan ketika membandingkan senapannya dengan senapan M-16 dengan menyebutkan bahwa senapannya memang lebih berat dibandingkan M-16 namun M-16 dianggapnya terlalu rumit sehingga sering merepotkan ketika macet digunakan, terutama M-16 versi awal (M-16A1). Karena begitu populernya sehingga ada ungkapan bahwa senapan ini sangat akrab dari kalangan kawanan bandit hingga anggota pasukan elit negara. Bahkan dikalangan pemuda pada suku-suku di Afrika, ada sebuah lagu yang sangat populer dinyanyikan pemuda dengan bahasa setempat yang bisa diartikan seperti ini, "Tanpa uang, anda bukanlah apa-apa, tanpa sebuah Kalash...." (yang dimaksud adalah senapan Kalashnikov).
Reviews
Walaupun terhitung pandai, Kalashnikov tidak sempat menyelesaikan sekolahnya sampai ayahnya wafat. Ia terpaksa meninggalkan bangku Sekolah Menengah Atas di tengah jalan karena ibunya tidak mampu membiayai sekolahnya. Keadaanpun memaksa dia ikut bekerja di sebuah bengkel kereta api Turkestan-Siberia. Di sinilah dia mempelajari teknik mekanik lalu menjadi sekertaris teknisi.
Pada tahun 1942, tentara Merah mendirikan proyek untuk menciptakan senapan mesin yang ringan dan mudah dioperasikan. Dalam proyek ini terdapat tenaga perancang ternama yakni G.S. Shpagin, V.A. Degtyarev dan Kalashnikov serta Aleksei Ivanovich Sudayev. Namun pada pertandingan perancangan senapan mesin/senapan otomatis ini ternyata dimenangkan Aleksei Ivanovich Sudayev dengan model PPS-43.
Meski kalah, tetapi rancangan Kalashnikov diperhatikan oleh Jendral Anatoly Arkadaevich Blagonravov, pemegang kunci dalam program persenjataan Uni Soviet dan komisaris pada "Artilleriskoi Akademi RKKA im Dzerzhinskogo".
Pada tahun 1947, dia merancang AK-47. Dan berkat keuletannya pada tahun 1948, Kolodel Teknik Vladimir Sergeyevich, memberi selamat kepada Kalashnikov karena rancangannya berupa "Avtomat Kalashnikova" diterima menjadi senapan standar, dan pada tahun 1949, senapan serbu AK-47 (Avtomat Kalashnikova Obrazetsa) berkaliber 7,62 mm ini mulai secara luas dipakai oleh Tentara Merah. Senjata ini diproduksi secara massal antara 1948-1951, model berikutnya antara 1952-1954, lalu diterbitkan lagi model ketiga yang tetap dinamai AK-47 dan pada tahun 1959 diperkenalkan model AKM.
Senapan ini begitu populer di dunia karena mudah dioperasikan di berbagai medan tempur. Bahkan popularitas senapan rancangannya menjadi simbol-simbol perjuangan kaum antikemapanan, gerilyawan hingga bendera nasional seperti halnya bendera negara Mozambik, bendera Hizbullah, hingga korps Garda Revolusioner Islam Iran, meski Iran lebih banyak mengadopsi senapan buatan barat seperti Gewehr G-3. Kalashnikov sendiri mengatakan ketika membandingkan senapannya dengan senapan M-16 dengan menyebutkan bahwa senapannya memang lebih berat dibandingkan M-16 namun M-16 dianggapnya terlalu rumit sehingga sering merepotkan ketika macet digunakan, terutama M-16 versi awal (M-16A1). Karena begitu populernya sehingga ada ungkapan bahwa senapan ini sangat akrab dari kalangan kawanan bandit hingga anggota pasukan elit negara. Bahkan dikalangan pemuda pada suku-suku di Afrika, ada sebuah lagu yang sangat populer dinyanyikan pemuda dengan bahasa setempat yang bisa diartikan seperti ini, "Tanpa uang, anda bukanlah apa-apa, tanpa sebuah Kalash...." (yang dimaksud adalah senapan Kalashnikov).
Reviews