Gabung www.shareapic.net untuk menyimpan koleksi foto anda

sejarah terompet di tahun baru berasal dari tahun baru Yahudi " (history of the trumpet in the new year came from the Jewish New Year "Rosh Hashanah")



Rosh Hashanah (bahasa Ibrani: ראש השנה) adalah tahun baru dalam penanggalan Yahudi. Sebenarnya, Yudaisme memiliki empat hari "tahun baru" yang menandai berbagai "tahun" resmi, seperti halnya 1 Januari menandai tahun baru dalam penanggalan Gregorian. Rosh Hashanah adalah tahun baru untuk manusia, binatang, dan kontrak hukum.

Ketika Panglima Pompey dari Kekaisaran Romawi Kuno menguasai Yerusalem pada tahun 63 SM, orang-orang Yahudi mulai mengikuti Kalender Julian (Kalender Bangsa Romawi yang menjajahnya). Dan setelah berdiri negara Israel pada tahun 1948 M, mulai tahun 1950an M Kalender Ibrani menurun penggunaannya dalam kehidupan bangsa Yahudi sekuler. Mereka lebih menyukai Kalender Gregorian untuk kehidupan pribadi dan kehidupan publik mereka. Dan sejak tahun 1980an, bangsa Yahudi sekuler justru mengadopsi kebiasaan Perayaan Tahun Baru Gregorian (Tahun Baru Masehi) yang biasanya dikenal dengan sebutan ”Sylvester Night” dengan berpesta pada malam 31 Desember hingga 1 Januari.

Tahun baru Yahudi menurut Kalender Ibrani. Memperingati penciptaan dunia dan kelahiran serta pengikatan Ishak.

Permulaan dari sepuluh "Hari-hari yang Menakjubkan" sebelum Yom Kippur.

Hari raya Rosh Hashanah jatuh pada bulan Tisyri, juga dibulan yang sama terdapat beberapa perayaan yaitu: Tzom Gedaliah, Yom Kippur, Sukkot, Hoshanah Rabbah, Shemini Atzeret & Simchat Torah.


Selain Rosh Hashanah terdapat juga beberapa perayaan utama yaitu Festival Pesakh umat Yahudi, atau Paskah Yahudi (Ibrani, dan Yiddish: פֶּסַח, Tiberias: pɛsaħ, Ibrani: Pesach, Pesah, Pesakh), adalah perayaan yang dirayakan pada hari ke-14 dalam bulan yang disebut Nisan (Imamat 23:4; Bilangan 9:3-5, Bilangan 28:16), bulan pertama kalender Ibrani selama delapan hari. Festival ini berakhir pada hari ke-21 Nisan di Israel, dan hari ke-22 Nisan diluar Israel dan dirayakan untuk memperingati keluarnya bangsa Israel dari Mesir. Hari Raya Pondok Daun adalah sebuah hari raya Yahudi; merupakan perayaan pengucapan syukur bagi Israel atas hasil panen. Pada perayaan itu orang tinggal dalam pondok daun sebagai peringatan akan zaman pengembaraan dalam padang belantara. Kemudian perayaan Shavuot disebut Hari raya Tujuh Minggu (Ibrani: חג השבועות, Ḥag ha-Shavuot, Keluaran 34:22, Ulangan 16:10); Hari raya menuai (Ibrani: חג הקציר, Ḥag ha-Katsir, Keluaran 23:16), dan Hari hulu hasil (Ibrani יום הבכורים, Yom ha-Bikkurim, Bilangan 28:26). Mishnah dan Talmud menyebut Shavuot dengan Atzeret (Ibrani: עצרת, pertemuan khidmat), karena merupakan penutupan berbagai kegiatan selama dan setelah hari raya Paskah. Semenjak Shavuot bertepatan dengan 50 hari setelah Paskah, orang Yunani Hellenistik kemudian menyebutnya Pentakosta (πεντηκόστη, "hari kelima puluh").

Seluruh penjuru dunia kini tengah bersiap menyambut pergantian tahun. Seperti negara-negara lain di dunia, masyarakat di Indonesia pun juga demikian. Jika di beberapa negara Asia, seperti Jepang, Korea, dan China, masyarakatnya menghabiskan malam Tahun Baru dengan mengunjungi tempat ibadah untuk berdoa. Maka di Indonesia, meniup terompet sudah menjadi tradisi masyarakat saat menyambut pergantian tahun.

Sayangnya, hingga saat ini tak banyak orang yang tahu mengapa terompet dipilih untuk menyambut datangnya tanggal 1 Januari.

Semula, budaya meniup terompet ini merupakan budaya masyarakat Yahudi saat menyambut tahun baru bangsa mereka yang jatuh pada pada bulan ke tujuh pada sistem penanggalan mereka. Pada malam tahun barunya, masyarakat Yahudi melakukan introspeksi diri dengan tradisi meniup shofa, sebuah alat musik sejenisi terompet. Bunyi shofar mirip sekali dengan bunyi terompet kertas yang dibunyikan orang Indonesia di malam Tahun Baru.

Sebenarnyam shofar sendiri digolongkan sebagai terompet. Terompet diperkirakan sudah ada sejak tahun 1.500 sebelum Masehi. Awalnya, alat musik jenis ini diperuntukkan untuk keperluan ritual agama dan juga digunakan dalam militer teruta saat akan berperang. Kemudian terompet dijadikan sebagai alat musik pada masa pertengahan Renaisance hingga saat ini.

Pada tahun baru itu, orang Yahudi melakukan tindakan profetis, yaitu memakan :

1. apel yang dicelup madu yang melambangkan kemanisan
2. roti berpilin yang ditaburi biji sesawi yang melambangkan penyediaan Tuhan dan iman yang memindahkan gunung
3. buah delima yang memiliki biji kurang lebih 153 buah, melambangkan pelipatgandaan
IP